Mungkin ada berjuta-juta penulis maupun vlogger yang telah membagi perjalanan solo-nya ke Bali sebelum saya. Tentu saja, mengingat melakukan solo trip ke pulau paling terkenal di negeri ini tersebut bukanlah hal yang bombastis. Apalagi di zaman sekarang, semua informasi perjalanan, akomodasi, dan transportasi, bisa kita temui dengan amat mudah di internet. Sebelum menjejakkan kaki di Bali baik melalui bandara, pelabuhan, atau terminal, kita sudah bisa merancang dari A sampai Z tentang mau tinggal di mana, hari ini mau ke mana, naik apa, makan apa, beserta pengeluaran rinci yang akan kita habiskan di sana. See? Jalan-jalan sendirian ke Bali harusnya nggak bikin kita dihujani rasa kagum kayak penerima Nobel dong ya.

Kekenyangan di Pantai Melasti. Aslinya banyak manusia di depan sono.

    Nah, lantas, ngapain saya masih mau repot-repot membagi pengalaman yang sudah berulang kali direproduksi oleh berbagai penulis dan pembuat video ini? Di blog lagi. Saat di mana para penghuni bumi lebih mudah dihibur dengan gambar bergerak dan backsound yang ear-catching. Ya, jawaban saya sih klise ya. Saya ingin merekam perjalanan saya biar bisa diingat-ingat lagi di lain waktu. Berhubung saya nggak doyan (nggak bisa) ngedit video, dan lebih suka menulis, jadi media buat pensieve tersebut adalah blog, instead of vlog. Kalau ternyata nantinya tulisan ini ada yang baca, kemudian bisa membantu dalam penyusunan itinerary liburan kalian, itu sih bonus penghargaan yang amat membahagiakan buat saya.

     Oke, bacot saya terlalu panjang. Berikut adalah rincian singkat perjalanan solo saya ke Bali pada Juli 2022 lalu. Tulisan-tulisan berikutnya akan saya bagi berdasarkan hari-hari saya di Bali biar nggak kepanjangan.

Patung kece di rooftop Museum Antonio Blanco

Hari pertama (baca di sini)

Destinasi wisata: Taman Lumintang – Museum Antonio Blanco – Pura Taman Saraswati

Terbang dari Banjarmasin ke Surabaya – naik bus dari Surabaya ke Denpasar – istirahat sebentar di Taman Lumintang, Denpasar – naik TemanBus ke Ubud Center – jalan kaki ke Museum Antonio Blanco, Ubud – naik gojek ke Pura Taman Saraswati – naik TemanBus ke Kuta untuk check-in penginapan di Kuta Sari House.

Hari kedua

Destinasi wisata: Pura Taman Ayun – The Museum Ogoh-Ogoh – Museum Rudana

Naik TemanBus ke Terminal Mengwi – jalan kaki dari Terminal ke Pura Taman Ayun – jalan kaki dari Pura Taman Ayun ke The Museum Ogoh-Ogoh – naik TemanBus dari Mengwi ke Ubud lalu jalan kaki ke Museum Rudana – naik TemanBus untuk balik ke penginapan.

Hari ketiga

Destinasi wisata: Pantai Gunung Payung – Pantai Melasti

Sewa motor ke Pantai Gunung Payung – lanjut ke Pantai Melasti

Hari keempat

Destinasi wisata: Pantai Nunggalan – Pantai Suluban – Pantai Labuan Sait/Padang-Padang – Pantai Kuta

Naik motor ke Pantai Nunggalan – lanjut ke Pantai Suluban – lanjut ke Pantai Labuan Sait/Padang-Padang – pulang ke hotel – jalan kaki ke Pantai Kuta ngeliat sunset.

Hari kelima

Pulang

Rincian perjalanan di atas akan saya lengkapi dengan dana yang dikeluarkan serta waktu yang saya habiskan dari satu tempat ke tempat lain. Selamat membaca.